Rabu, 20 Januari 2010

Sel

TUJUAN

Melihat bagian sel yang hidup dalam sel (nukleus, kloroplas, dan aliran sitoplasma)

Melihat bagian non-protoplasmik (benda ergastik) yang terdapat pada preparat (amilum, butir aleuron, dan kristal Ca Oksalat).

DASAR TEORI

Tumbuhan terbentuk dari protoplasma, yaitu tempat terjadinya perubahan kimia yang menyelenggarakan pencernaan, penyerapan, kegiatan otot dan semua kegiatan kehidupan. Secara singkat dapat diartikan suatu persenyawaan tempat proses kehidupan terjadi. Protoplasma ini mengisi bagian-bagian yang disebut sel. Sel merupakan massa protoplasma yang terbungkus dalam suatu selaput dinamakan membran plasma. Hampir pada semua tumbuhan dalam tiap-tiap selnya berisi inti sel atau nukleus, yang terpisah dari protoplasma oleh membran tipis (selaput inti). Dalam nukleus (inti) terdapat bahan yang disebut kromatin, zat yang berhubungan dengan pemindahan sifat keturunan. Protoplasma yang berada di luar atau mengelilingi inti sel (nukleus) disebut sitoplasma. Sitoplasma juga berisi berbagai struktur hidup, termasuk zat bodi yang disebut plastida. Dalam plastida terdapat bermacam pigmen, salah satunya adalah klorofil.

Komposisi protoplasma sangat berbeda, bergantung jenisnya, tumbuhan atau hewan, dan jenis jaringannya. Secara kasar, kadar airnya rata-rata mencapai 75%. Sedikit protein dengan kadar hingga mencapai 30% dalam sel. Unsur penyusun pokok protoplasma lainnya adalah zat lemak, karbohidart dan mineral yang merupakan benda ergastik yang tidak hidup.

Sejumlah air dalam protoplasma secara kimia terikat dengan protein sel. Dan sisanya berada bebas sebagai molekul air, H2O. Yang berfungsi sebagai pelarut bagi zat anorganik berupa garam-garaman berion. Yang dapat mempercepat terjadinya proses kimiawi.

Protein yang terkandung dalam protoplasma merupakan unsur dasar esensial zat hidup. Merupakan unsur penting enzim, yaitu zat yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh dan bekerjasama dengan vitaman, sebagai koenzim. Protein dibentuk dari berbagai mcam kombinasi zat kimia yang disebut asam amino, ada lebih dari 20 macam asam amino yang tiap asam amino mengandung gugus amino NH2 dan gugus karboksil –COOH. Sel yang berlainan mempunyai jenis protein yang berbeda-beda.

Lipida (zat lemak dalam sel) merupakan bagian struktur protoplasmik. Berfungsi sebagai sumber energi cadangan makanan dan menyusun banyak pigmen sel. Beberapa lipida sama sekali tidak larut dalam air protoplasma. Mereka tersebar di seluruh sel dalam bentuk butir-butir lemak yang halus. Lipida terbagi atas lipida sederhana dan kompleks, lipida sederhana adalah lipida yang hanya mengandung unsur pembentuk lipida saja. Lipida kompleks yaitu lipida yang bersenyawa bersama unsur lainnya. Yang termasuk lipida kompleks adalah fosfolipida, steroid, karotenoid, dan lipoprotein.

Karbohidrat terbagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida yaitu karbohidrat tunggal yang mudah dipecah dan diserap langsung tubuh, diantaranya adalah glukosa (zat gula). Disakarida ialah karbohidrat rangkap yang harus dipecah terlebih dahulu untuk penggunaannya, terdiri atas laktosa, sukrosa dan maltosa. Laktosa banyak ditemukan pada sel hewan, sedang sukrosa dan maltosa banyak ditemukan pada sel tumbuhan. Disakarida mudah larut dalam protoplasma sel. Sejumlah monosakarida yang bergabung dinamakan polisakarida. Pati dan selulosa adalah bentuk polisakarida pada tumbuhan. Pati berfungsi sebagai cadangan makanan terdapat dalam bentuk butiran dalam protoplasma. Selulosa menjadi bagian dinding sel tumbuhan dan struktur penyokong lain dengan membentuk kerangka tumbuhan. Glikogen merupakan bentuk polosakarida yang terdapat dalam sel hewan.

Sel yang terdapat khas pada tumbuhan terdiri atas :


- Dinding sel

- Kloroplas

- Anak inti (nukleolus)

- Inti sel (nukleus)

- Alat golgi/badan golgi

- Mitokondria


ALAT DAN BAHAN

Alat

Mikroskop, gelas benda, gelas penutup, pippet tetes, kuas halus, jarum preparat, pinset, silet/cutter.

Bahan

o Ganggang Spyrogyra sp

o Umbi Solanum tuberosum sp

o Biji Riccinus communis

o Tangkai daun Begonia sp

o Biji Zea mays sp

HASIL PENGAMATAN


Spyrogyra sp Zea mays sp Begonia sp


(belum teridentifikasi) Solanum tuberosum sp

Riccinus communis sp

PEMBAHASAN

Didapatkan dari hasil pengamatan bahwa pada Spyrogyra sp terlihat cukup jelas sel hijau daun (klorofil) dan struktur plastida yang berbentuk spiral yang sesuai dengan nama ganggang tersebut, Spyrogyra. Warna kloropfil yang seharusnya kami dapatkan adalah hijau tua, namun pada kasus penelitian kali ini kami mendapatkan bahwa klorofilnya berwarna merah muda. Dikarenakan materi yang digunakan bukanlah Spyrogyra segar, melainkan preparat awetan. Yang kemungkinan sudah berumur lama. Letak klorofil berada di tiap tengah sel plastida, dan bentuknya bulat.

Pada Zea mays pun, dapat ditemukan karbohidrat atau pati yang letaknya berada eksentris. Namun kami tidak dapat mengamati hilus ataupun pamela yang ada pada pati Zea mays dikarenakan keterbatasan alat/ membutuhkan alat (mikroskop) yang lebih mendukung. Bentuk pati yang di temukan dalam Zea mays seperti kristal pecahan gelas yang tidak teratur bentuknya. Namun jika lebih diamati, Kami lihat secara kasar bahwa bentuk patinya ternyata berbentuk bulatan kecil yang mengisi penuh ruang pati tersebut.

Seperti pada Zea mays, Kami pun mendapati adanya zat karbohidrat berupa amilum. Yang letaknya berada di tengah-tengah umbi, dan berbentuk bulatan yang mengisi penuh ruang pati tersebut.

Pada kasus pengamatan Riccinus communis sp, Kami tidak mendapat bentuk butir aleuron yang ada di dalamnya. Disebabkan inti materi biji jarak terbesut hancur ketika disayat. Namaun pada pengamatan kelompok yang berbeda memang didapati butir aleuron di dalamnya. Akan tetapi materi yang diamati ternyata bukanlah Riccinus communis sp, diduga spesies yang masih satu family. Bentuk fisik materi yang didapat serupa dengan (biji jarak) Riccinus communis, namun dipenuhi bulu/rambut seperti tekstur buah rambutan.

SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar